Kisah percintaan remaja di awal tahun 2000'an ini kisah film
percintaan tahun yaaa predisposition di bilang 2000'awal dan sangat booming
pada saat itu dan gendhis
baru umur 6 tahun "balitalah" gitu hahaha dan saat itu mungkin gendhis
juga masih di paciran lom tau film cinta cintaan haha taunya withering sincan
,doraemon , ninja hatori hehehe unyu kan… :p :p :p
Dan kali ini gendhis
ingin membuat sekuel tentang film yang pernah menjadi film box office di
Indonesia itu yaa tentunya lewat tulisan ini dan dengan gaya tulisan gendhislah
..
anak-anak tua sekarang
yang dulu masa remajanya pernah nonton film ini tak boleh protes..
Alright…
Setiap kita diam-diam
menyimpan sosok Rangga di dalam hati Bukan sosok Nicholas Saputra yang cukup
ganteng di film Ada Apa dengan Cinta yang bikin kita nda bisa bernafas Tapi
seseorang yang pada masa lalu meninggalkan kenangan yang belum selesai dikemas,
menyisakan skenario-skenario masa depan yang begitu samar. Iya kan? Kalo
anda-anda tidak bersetuju, biar gendhis yang setuju hahaha
Scaled down show Ada
Apa Dengan Cinta #2014 mengembalikan romantisme para pemuda pemudi separuh baya
yang merupakan remaja-remaja galau kala Film Ada Apa dengan Cinta blasting di
tahun 2001.
Kala itu gendhis baru
6 tahun hehe masih balita hahahahaa kakakku yang withering tua, menonton film
ini di bioskop, penyesalannya baru datang beberapa waktu kemudian Ketika saya
mulai menonton film saat SMP bahkan sampai sekarang saya masih menyimpan record
film Ada Apa Dengan Cinta di laptop.
Pernah disuatu masa
saya menontonnya berdua di rumah bersama sohib karib saya dan gregetan bukan karena Rangga yang cakep banget ( meski
itu salah satu faktor yang bikin betah nonton ini berkali-kali), namun karena
cerita yang terasa begitu dekat dengan keseharian remaja Cinta, pertemanan, dan
kekakuan akan rasa. Cerita yang selalu ditemui di majalah-majalah remaja tahun
90an,kata kakak gendhis.
Finishing menggantung
di akhir cerita menyisakan versi berbeda bagi tiap pemirsa apa finishing
kesukaanmu?
Line, sebuah social
visit berusaha menghadirkan lanjutan kisah Cinta dan Rangga Seketika para
pemuda-pemudi penggiat sosial media gempar Tak butuh lama, small scale
dramatization ini ditonton jutaan orang lewat youtube Romantisme masa lalu
mengetuk layar telepon Semua kembali mengenang kisah pada masa film ini
blasting Mini show ini serupa entrance ke masa lalu.
Gendhis hanya meng
andai masa 90'an itu seperti apa yaa hehehe maklum 95 baru lahir hahahahaahaa
geger trisakti baru 3 tahun sejarah yang sebetulnya tidak terlalu jauh atau
lama hanya bisa di lihat dari sekuel tayangan youtube ..
Diceritakan, Rangga
yang berpisah dengan Cinta di bandara tidak menepati janjinya untuk pulang satu
purnama. Ia kembali ke Jakarta, 12 tahun kemudian.
Ga brengsek tuh
namanya Rangga? Untung cakep tuh cowok, kalo nda bakal gue sumpahin nda bakal
kawin. (Ini pendapat pribadi gue). Tapi, entah buat Cinta. Ketika dua belas
tahun lalu ia telah menaruh harapan akan sebuah rasa yang dia titipkan pada
Rangga, dan kemudian puluhan purnama yang tak kunjung menjelmakan pria itu di
depan matanya, ia mungkin memilih proceed onward. Karena proceed onward hanya
satu-satunya jalan meneruskan hidup. Atau bisa jadi tak?
Setiap kita mungkin
memiliki kisah yang hampir sama dengan Rangga dan Cinta. Atau mungkin tidak.
Tapi aku iya. Pada beberapa kisah, selalu ada Rangga-Rangga yang menyisakan
kisah-kisah yang tak selesai. Hari-hari menjadi tahun dengan serangkaian
bayangan-bayangan pertemuan yang berputar di kepala. Tahun-tahun kemudian
berganti dan skenario itu play on words perlahan memudar. Kemudian disuatu hari
yang biasa, saat matahari terik dan udara diam, sebuah sapaan dari perangkat
contraption memberi sinyal keberadaan dia.
Kemudian semesta
sunyi. Dimensi ruang dan waktu terasa mengabur. Content singkat itu menjadi
cair. dirimu melebur di dalamnya Kilasan masa lalu melintas cepat di sekelilingmu hingga ingatanmu mewujud pada
gambar terakhir akan dirinya yang terekam di benakmu. Memory fotografimu
menggambarnya utuh. Berapa tahun telah berlalu, kamu sibuk menghitung. Tapi
potret dirinya yang kamu punya hanyalah gambar terakhir di benakmu yang tak
menua.
Scene-scene khayalanmu
dulu kembali utuh. Ia tetap menyukaimu, mungkin? Ia masih cinta Ia tidak punya
pacar Tidak ada yang berubah dari dirinya Bahkan juga hatinya. Detik-detik yang
berlari diantara keterpisahan hanyalah mengubahnya secara fisik. Tidak dengan
hatinya.
Kemudian jiwa kembali
merasakan tubuhmu. Kamu berpikir secara rasional, mengapa setelah sekian lama
ia baru kembali. Mengapa baru sekarang kasih kabar. Jika cinta itu ada, bukankah ia akan menemukan cara? Puluhan
pertanyaan berlompatan di kepalamu. Mungkin seperti ini pula yang Cinta rasakan
saat Rangga mengiriminya pesan setelah 12 tahun tanpa kabar.
Kamu gamang membalas
pesannya Tapi hati kecilmu melompat kegirangan Letupan rindu serupa kembang
programming interface yang menyala Jemari tanganmu berdansa diatas tuts
handphonemu. Balas atau tidak? Sekedar bertanya apa kabar atau tanpa basa basi
bilang rindu.
Penuh perhitungan dan
tetap elegan kamu membalas pesan content. Seperti Cinta yang membalas Hi Rangga. Apa kabar?. Ok, Apa kabar selalu
lebih tepat dari kata rindu Lebih terhormat
dan berprinsip Pilihan balasannya bisa jadi aku baik pilihan ini tidak
menguntungkanmu. Karena saya yakin kamu ingin percakapan ini tetap berlanjut.
Sayangnya jawaban ini membuatmu harus berhitung secara cantik. Membalas pesan
dengan pertanyaan lagi. Atau tidak membalas sama sekali Paling chitchat kamu
dikirimi symbol grin, yang menurutku berarti percakapan tidak akan berlanjut
dan tanya kabar itu hanyalah basa basi Ini jenis percakapan yang masuk dalam
kategori, kalo nda mau ngajak ngobrol nda usah basa basi kirim pesan.
Pilihan kedua, aku
baik. Kamu? Pesan ini cukup menguntungkan dari pesan sebelumnya. Ada pertanyaan
buatmu yang menunggu dijawab. Kamu bisa jawab "baik", terus nunggu
responnya balas atau nda. Kalo dia balas lagi berarti dia ada niat mau lanjutin
percakapan. Tapi berhati-hatilah jika balasannya cuma symbol grin, ini joke
kembali ke percakapan dalam ketegori diatas.
Beruntung buat Cinta,
Rangga membalasnya dengan pemberitahuan akan ke Jakarta dan meminta bertemu.
Kesimpulan bahwa Rangga masih menyimpan cintanya bisa dipegang half. half nya
lagi ada pada Cinta yang memegang kendali. Bisa ditebak Cinta joke cukup
berhati-hati takut hatinya kembali sakit.
Bagaimana dengan
kisahmu? Tahun-tahun yang berlalu selalu mampu mengubah seseorang. Seperti
sebuah pepatah yang tetap hanyalah perubahan. Begitu juga dengan hatinya joke
mungkin dengan hatimu. Tapi, selalu ada yang bilang ketika seseorang beranjak
dari masa lalu, ia tidak benar-benar pergi dari masa lalu. Karena masa lalu
tetap menjadi bagian dari dirinya. Kamu quip memilih untuk bertemu.
Dengan segala konsekuensi yang akan kamu terima. Entah hatinya masih tetap memilihmu ataukah ia hanya sekedar ingin mengetahui kabarmu. Jika play on words hatinya tidak lagi untukmu, berbahagialah karena ia tetap mengingatmu. Mungkin dengan pertemuan, perpisahan menjadi mudah. Perpisahan yang tahunan tak pernah benar-benar terkatakan dengan baik. Perpisahan dengan doa yang kau ucapkan lirih fare thee well atau sebuah permintaan maaf yang harusnya diucapkan secara tatap muka agar mata saling berpandangan dan hati menerima secara tulus.
Dengan segala konsekuensi yang akan kamu terima. Entah hatinya masih tetap memilihmu ataukah ia hanya sekedar ingin mengetahui kabarmu. Jika play on words hatinya tidak lagi untukmu, berbahagialah karena ia tetap mengingatmu. Mungkin dengan pertemuan, perpisahan menjadi mudah. Perpisahan yang tahunan tak pernah benar-benar terkatakan dengan baik. Perpisahan dengan doa yang kau ucapkan lirih fare thee well atau sebuah permintaan maaf yang harusnya diucapkan secara tatap muka agar mata saling berpandangan dan hati menerima secara tulus.
Seperti Rangga yang
pada akhirnya menuliskan kalimat saya minta maaf. Garis takdir
berpihak pada keduanya. Cinta tetap hadir diantara keduanya tanpa kata yang
harus mewakili. Kembali mereka bertemu di bandara Mungkin untuk memperbaharui
janji 12 tahun lalu.
Perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karena cinta
di genangi racun jingga
wajahmu seperti rembulan lelap tidur di hatiku
yang berdiding kelam kedinginan
ada apa dengannya ...
meninggalkan hati untuk di caci
ekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa..
ADA APA DENGAN CINTA
tapi
aku akan kembali dalam satu purnama
untuk pertannyakan lagi cintanya
bukan untuknya atau untuksiapa
tapi untukku,karena aku ingin kamu
itu saja
Kemudian bagaimana
akhir kisahmu. Atau ini kisahku? Diam-diam kita ( ato mungkin hanya saya)
merindukan sosok Rangga yang meski ribuan hari telah berlalu, telah menciptakan
kegalauan, dan harapan-harapan yang menggantung, di suatu hari yang biasa
dimasa depan akan mengirimimu pesan singkat dan bertanya bisa
ketemu?.
Ataukah pada kisah ini
aku atau kamu tidak tepat menjadi Cinta? Harapanku mungkin terlalu tinggi,
perjumpaan yang tak berani aku kubuat skenarionya dengan indah. Saya tidak akan
menuliskan script perjumpaan dengan senyum bahagia karena bertemu, sebuah
kalimat aku merindukanmu dan ditutup dengan pelukan hangat yang medamaikan.
Mungkin saya akan memilih perjumpaan yang menggenapkan perpisahan Tak basa
basi hanya kalimat selamat tinggal dan sebuah pesan dengan niat doa untukmu.
Saya adalah Rangga
yang tidak peduli puluhan tahun yang akan berlalu tetap menyimpan satu
pengharapan berjumpa dengan MU .... HUUUUUUUU ROMANTIC I LIKE THIS STORY'S
Tidak ada komentar :
Posting Komentar