Sabtu, 21 Februari 2015

Kisah Cinta Anak SMA

Kisah cinta anak SMA sience cerita terjadi di suatu sekolah di kota surabaya,isi dalam cerita senetron bangeett,dan para aktornya sudah pasti bosa di bayangkan yaitu ,remaja dengan seragam putih abu-abu
kisah ini menceritakan tentang dua remaja bersahabat yaitu Dewi dan Vindra keduanya sobatan karib bangt kemana mana selalu berdua,dimana ada Vindra DI situ pasti ada dewi dan sebaliknya pun begitu.

pada sewaktu waktu sekolah yang mereka diami "jiiiiaaaahhaaa DIAMI UDAH SEPERTI kandang aj hahahaha...ok lanjutttt ,sekolah mereka mengadakan tournamen rutin tahunan yaitu kejuaraan taekwondo
dan sekolah mereka berdua mempunyai regu taekwondo yang di dalamnya terdapat satu petaekwondo bernama Rama,rama ini sangat di idolai oleh seluruh siswa sekolah itu tanpa terkecuali Dewi teman Vindra.

Ok alkisah kita mulai
Semua siswa-siswi berlari - lari kecil dari area kelas ke arah aula sekolah mereka, termasuk dengan Vindra yang sedang ditarik - tarik tangannya olehDewi sahabatnya.

Aduh pelan - pelan donk Wi tanganku sakit niiich Keluh Vindra saat tangannya dicengkram lebih erat oleh Dewi.

Ayo Vin, Cepetan biar kita bisa liat pertandingannya si Rama Kata Dewi yang masih menarik tangan Vindra dan seakan - akan tak mendengar keluhan Vindra.

Vindra hanya bisa pasrah mencoba mensejajarkan langkahnya dengan sahabatnya itu sebenarnya dia nggak mau ke Aula tapi karena dipaksa oleh Dewi yang begitu antusias ingin melihat idola para siswi di sekolah alias si Rama yang notabene ketua klub taekwondo disekolahnya untuk bertanding membuat Vindra harus ikut merasakan berhimpit - himpitan dengan siswa lain padahal kalau Vindra bisa memilih ia akan lebih memilih pulang dari pada nonton dan berhimpit - himpitan seperti itu.

Di Aula sekolah sedang diadakan turnamen kejuaraan  taekwondo antar sekolah sekabupaten, menimbulkan uforia tersendiri bagi siswa sekolah SMA N 1 itu, bukan hanya siswa dari sekolah SMA N1 saja namun juga beberapa siswa dari sekolah lain semua siswa dari SMA N1 sudah berkumpul saat dibunyikannya bel tanda pulang.

Meski sebagai tuan rumah dari turnamen tersebut tapi pihak sekolah tidak membubarkan para siswanya melainkan jadwal belajar mereka berjalan seperti biasa, membuat semua siswa kecewa karena tidak bisa mengikuti turnamen dari awal, hanya anggota klup taekwondo saja yang dibebaskan tidak mengikuti pelajaran.

Sesampainya di Aula Dewi mencoba menerobos kerumunan siswa lain agar bisa lebih dekat untuk menonton pertandingan, Vindra yang tidak terlalu antusias dengan pertandingan ini memilih berada di belakang dan tidak berniat mendekat seperti Dewi.

Semua siswa SMA N 1 bersorak gemuruh saat perwakilan dari sekolah mereka dipanggil, meski banyak siswa yang mewakili sekolah mereka dalam pertandingan ini, namun hanya satu nama yang diseru - serukan oleh para siswi di sekolah itu.

Rama....... Rama......... Rama Suara siswi - siswi itu membahana ketika seseorang memasuki area pertandingan taekwondo bahkan suara wasit saat memanggil nama Rama tidak bisa terdengar Vindra karena suara teriakan teman - temannya Vindra hanya bisa menggeleng - geleng kepala merasa heran pada sikap semua temannya.

Seperti apa sih yang namanya Rama sampai mereka antusias banget seperti itu, Apa nggak takut suara mereka bakal ilang setelah keluar dari aula ini Gumamnya sambil terus memperhatikan sekelilingnya.

Vindra tau bahwa orang yang bernama Rama itu terkenal, tapi sampai sekarang sudah kelas dua dia belum pernah bertatap muka dengan orang yang namanya Rama Selama ini ia hanya mendengar nama Rama dari Dewi yang sangat jelas mengaguminya.

Pikiran Vindra kembali terfokus pada pertandingan saat semua teman - temannya bertepuk tangan sambil berteriak heboh membuat Vindra penasaran dan ingin lebih mendekat kerumunan.

Sepertinya pertandingannya seru aku jadi ingin nonton lebih dekat Kata Vindra sambil mencoba mencari celah agar bisa menerobos ke kerumunan.

Dengan susah payah ia melewati satu persatu siswi yang tidak memberinya jalan untuk mendekat, matanya bisa melihat sesorang yang sedang mencoba melawan dan seseorang lagi mencoba menjatuhkannya.

Satu orang lagi aku bisa melihat dengan jelas Pikir Vindra, namun saat hampir berhasil melewati orang didepannya Vindra kehilangan keseimbangan saat salah satu kakinya menabrak sesuatu yang membuatnya terhuyung kedepan disaat Rama berhasil menjatuhkan lawan dan menguncinya dilantai.

Owwh tidak, waaah Teriak Vindra sambil menutup mata saat dia berpikir akan mendarat dengan sukses dilantai dengan bibir yang mencium lantai.

Namun beberapa detik yang ia rasakan bukan kerasnya lantai melainkan sesuatu yang kenyal dan basah menyentuh bibir dan juga tangannya. Vindra mencoba untuk membuka mata dan saat itu juga matanya bertemu dengan mata coklat dengan tatapan tajam saat meliriknya Ia terpaku dengan mata coklat itu begitu indah namun juga mengerikan. Pada saat itu juga ia tersadar bahwa bibirnya tidak mendarat dilantai yang keras dan dingin melainkan jatuh di pipi basah penuh keringat seseorang yang berada didepannya.

Seseorang yang kini memandangnya dengan tatapan membunuh dan melecehkan dengan mata coklatnya membuat Vindra memundurkan kepalanya untuk bisa melihat lebih jelas siapa yang ada didepannya.

Mata Karin hampir keluar saat dia berhasil memundurkan tubuhnya

Mampus aku, Gumamnya dalam hati sambil menundukkan kepalanya tidak mampu memandang mata coklat yang kini sedang menatapnya intens.

Ma...maaf aku nggak sengaja Ucap Vindra lirih saat ia bisa menemukan suaranya kembali.

Namun tak ada jawaban dari seseorang yang berada di hadapannya membuat Vindra mendongak untuk melihat reaksi dari si Mata coklat itu Mata sesorang yang sedang bertanding, seseorang yang kata Dewi cowok tertampan di sekolah, meski Vindra baru pertama kali bertatap muka dengan Rama tapi dia pasti tidak salah bahwa cowok yang tidak sengaja diciumnya adalah Rama.

Rama melepaskan musuhnya dan menunjukka Karin tepat didepan mata mbelo Vindra,

Kamu cewek murahan Desis Rama yang membuat mata Karin lebih melotot dari sebelumnya, Rama langsung bangkit dan pergi meninggalkan Vindra yang mematung karena ucapannya.

Apaan dia, aku kan nggak sengaja Kata Vindra dalam hati sambil menundukan kepala.

Dari telinga Vindra ia bisa mendengar semua orang ber huuuuuuu ria mengejeknya membuat mata memanas.

Vindra Kata seseorang sambil menyentuh bahunya, Vindra yang merasakan sentuhan dibahunya mendongak dan ia mengenali tangan siapa yang menyentuhnya.

Ayo kita pergi Ajak Dewi sambil membantu Vindra berdiri dan berusaha melewati kerumunan orang - orang yang tadi menontonnya.

Ih jadi cewek kok agresif banget sih Kata seseorang yang tidak dikenal Vindra saat mereka melewati kerumunan siswa tersebut.

perempuan itu jangan murahan banget ngefans sih ngefans tapi nggak usah agresif gitu juga kali, kayak nggak ada harga dirinya aja Kata yang lain membuat Karin tak tahan dan memilih berlari dari tempat itu sambil dan membiarkan air matanya mengalir begitu saja.

Vin tunggu Kata Dewi yang berusaha mengejar Vindra, namun Vindra tak menghentikan larinya malah terus menghindar dari Dewi.

Sience**

Rama benar - benar kesal karena kejadian tadi, ia melempar handuk dengan kasar.

idiiicch yang dapat hadiah ciuman dari seseorang Kata Bayu godain Rama dengan terkekeh.

Nggak lucu Jawab Rama dengan kasar, Rama sedang meluapkan emosinya diruang ganti yang kebetulan hanya ada Bayu disitu.

Siapa sih gadis tadi ko' bisa - bisanya agresif gitu, apa dia termasuk fans kamu?,  Tanya Bayu sambil mencoba mengingat - ngingat wajah gadis yang mencium Rama.

Mana ku Tau Kata Rama sambil mengangkat bahu tak peduli sambil mengambil handuk yang ia lemparkan untuk mengelap keringatnya kembali.

Pertandingan Rama sudah berakhir dengan imbang karena kejadian tadi membuat Rama tak bisa menjatuhkan lawan dengan sempurna.

Tapi dia manis juga bro" Kata Bayu lagi

apa aku peduli yang aku peduliin tuh pertandingannya Kata Rama sambil menghela napas.

Tenang aja brow walaupun kamu imbang tapi poin sekolah kita tinggi brow jadi aku yakin kita bisa menang kata Bayu menyakinkan Rama lebih tepatnya menenangkannya karena Bayu tau sifat Rama dia ingin membuat sekolah mereka menjadi juara satu di tingkat propinsi bahkan kalau bisa tingkat nasional mestinya dengan menjadi juara pertama sekabupaten dulu.
Rama hanya bisa tersenyum masam mendengar perkataan Bayu meski poin yang sudah dikumpulkan sekolah banyak, tapi jika kita tak bisa memenangkan pertandingannya rasanya sia - sia saja.

Sience**

Kita kembali ke tempat cewek yang naas ini setelah puas menangis di halaman belakang sekolah bersama Dewi, Vindra pulang kerumah dengan wajah lesu.

Assalamu alaikum ucap Vindra saat membuka pintu yang dibalas dengan suara mamanya,

Waalaikum Salam Vindra mendekat dan mencium tangan mamanya,

Loh ko' mukane sedih koyo' ngono seeh? Tanya sang Mama mendapati wajah Vindra yang lesu

Nggak apa - apa Ma,Vin masuk kamar dulu ya! Jawabnya dan dibalas dengan anggukan khawatir Mamanya.

Vindra berjalan menuju lantai dua dengan lesu, lalu memasuki kamar dan melempar tasnya secara sembarangan.

Vindra lalu beralih mendekat ke arah balkon dan duduk di kursi panjang sambil memeluk lututnya.

Dasar cowok g ada lembut lembutnya sama wanita padahal aku nggak kan sengaja kenapa dia harus berkata seperti itu sih gumam Vindra sambil memandang lurus ke depan.

Dia pikir aku pengagung dia apa? aku aja baru ketemu dia aku beneran nggak sengaja bego ucap Vindra dengan nada yang lebih tinggi berusaha mengeluarkan semua emosinya.

Haaduuuch besok bagaimana ini di sekolah aku pasti dihina - hina semua orang di sekolah hhuuh kalau tau gini tadi aku nggak usah mendekat Huuh Vindra bego teriak Vindra sambil mengempaskan tubuhnya di bangku itu.
to be continu...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar